Awan mendung berarak menjelang senja |
Sebuah Perjalanan Panjang
Pantai Nunhila, awan gelap menemani saya menuju tempat ini. Sepanjang perjalanan saya juga bertemu rombongan pawai memperingati HUT Kota Kupang ke-19. Rasa jenuh mulai menghinggapi diri ketika perjalanan ini harus terhenti karena adanya rombongan pawai, melihat ke langit awan hitam mulai menebal menandakan akan turun hujan, rasa pesimis pun timbul akankah melanjutkan perjalanan ini. Namun perlahan seorang polisi mulai mengatur lalu lintas dan memberi jalan pada kendaraan untuk melanjutkan perjalanan. Semangat yang sempat hampir hilang tadi kembali terpupuk, memacu kendaraan semakin cepat beradu dengan tenggelamnya sang surya menuju lokasi pantai nunhila.
Barisan Kapal Para Nelayan
Setelah melalui perjalanan panjang tibalah saya di Pantai Nunhila rasa lelah menempuh perjalanan tadi terobati oleh pemandangan deretan kapal para nelayan di surutnya air laut di pantai Nunhila. Sambil mengabadikan momen senja di pantai ini saya di temani sekaleng kopi instan yg saya beli di perjalanan tadi.
Sungguh sore yang indah walaupun mendung melanda daerah ini. Menyusuri pinggir pantai ini sambil menyaksikan para ibu-ibu membantu suami mereka merapikan peralatan melaut, terlihat pula segerombolan anak-anak kecil bermain bola kaki di atas pasir pantai. Penduduk di daerah ini sangat ramah, tak ragu mereka tersenyum kepada saya.
Akhir Perjalanan di Pantai Nunhila
Tak terasa hari semakin gelap dan rintik hujan pun mulai terasa menyentuh wajah dan tangan, saatnya bergegas pulang sebelum saya basah kuyup di pantai ini. Beberapa orang yang tadi terlihat di pinggir pantai mulai berlarian segera berteduh. Saya pun berlarian menuju kendaraan karena di tengah lautan terlihat kabut hujan mulai mendekati daratan. Sebuah perjalanan dan pengalaman baru buat saya, beradu cepat dengan turunnya hujan. Akhir dari perjalanan ini adalah berlarian berselimut awan mendung. Kisah yang tak terlupakan di pantai Nunhila Kupang Nusa Tenggara Timur.
Tak terasa hari semakin gelap dan rintik hujan pun mulai terasa menyentuh wajah dan tangan, saatnya bergegas pulang sebelum saya basah kuyup di pantai ini. Beberapa orang yang tadi terlihat di pinggir pantai mulai berlarian segera berteduh. Saya pun berlarian menuju kendaraan karena di tengah lautan terlihat kabut hujan mulai mendekati daratan. Sebuah perjalanan dan pengalaman baru buat saya, beradu cepat dengan turunnya hujan. Akhir dari perjalanan ini adalah berlarian berselimut awan mendung. Kisah yang tak terlupakan di pantai Nunhila Kupang Nusa Tenggara Timur.
Salah satu kapal nelayan bergambar bendera Barcelona FC berlabuh dipinggir pantai ini |